Wanita sebotol anggur
pabila di teguk
Aku ambruk
Wanita secawan madu
Bibirnya semanis susu
aku selalu dirayu
wanita pabrik gincu
senyumnya penuh tipu
hidupmu jadi benalu
wanita tempat maksiat
walau sekarat ku rasa nikmat
karenamu aku tak mau tobat
wanita berwajah iblis
manis tapi bengis
kantongku makin tipis
wanita racun dunia
aku muntah
saat ingat mereka
Pergilah kasih,
Aku ingin sendiri,
menyepi.
Tak kau ingat dirimu dilahirkan dari seorang wanita???!!
Patriarki, damn!
Wakakakakak, si Ima ngambek...
Tenang aja Im, puisi ini bukan suara jiwaku...
Im.. perempuan immm, jangan sebut wanita ahhh.. kerasa gelitik kupingku aja kamu ini.
hatta, bisa tak ngebayangin klo yang di bis itu ibumu, dan... mendapat perlakuan yang sama seperti perlakuanmu, dari orang lain?
*I'm still wondering...
Nisa, judulnya udah beda Sayang...
Tema-nya pun beda hwehehehe
kalo begitu double2 dah quotation ku mendukung ima hatta
Damn patriarki!!
isinya pun memojokkan perempuan bgt...
Hwahahaha
Kho pada ngambek sich..
Ini kan intinya "Andai aku menjadi", maaf banget gak bermaksud merendahkan harkat martabat cuma berperan menjadi seseorang laki-laki yang sedang plustasi...
Untuk puisi-nya "Ketika Naik bus Transjakarta" terdapat pesan moral bahwa secara bathiniah si laki-laki itu tidak memandang wanita itu dengan napsu, tetapi ketika melihat sahwat wanita yang di umbar dia ingat bahwa dia berasal dari Rahim seorang Ibu, kemudian lahir kedunia dan mendapatkan kasih sayang seorang Ibu...
Hwehehehe
wah..bgs bgt..
ko bisa nemu kata yg kreatiff dan pass
btw bisa diskas di ymku neolintrix_me@yahoo.com
lupa belom kasi point tadi... :D
gila...
satu kata: keren..
pilihan katanya terlalu berirama..
kalo saja ne sebuah lagu..
wkwkwk
fans'nya changcuters iah??
terlalu satu sisi..
dan kata 'racun dunia' mengingatkan aku dengan 'changcoetrers'.. :p
Ember, sekalian promosiin kaset beliau !!!
Hwahahahahaha
penilaian bukan pada pilihan kata, tapi ini mungkin salah satu sisi cermin yang berbeda terhadap wanita, yang coba diangkat
pesan :
kalau mau melihat wanita dalam teramnya sinaran rembulan
meneguhkan pandangan sang malam, dan meliuk-liukkan tubuhnya
mencandukan penghambaan, memoles gincu ke agungan
dan sebagai racun pengobat keimanan
temukan dia dibalik cadar pada saat ia memintalkan munajahnya hanya untuk yang bernama Cinta
:D
Kerenan komentarnya dari pada puisiku....
Wakakakakakak
Segitunya wanita ya......????
Terus Semangat ya.
Assalamualaikum
Terkadang mulut bisa mengekor Mbah...
hahahahahahaha
kang ga seperti biasanya...
mentang2 lagi poso "wanita" dinomorseribukan...wakakakak
Iya nich lagi bete sama cewekku...
Wakakakakak
Nggak ding, cuma lagi pengen bikin puisi hitam... (puisi yg gak bener)
sepi memang senyap
sunyi kadang memikat hati
seep !
WekK, begitukah wanita di matamu teman?
nice poem!
semoga rasa itu cuma emosi sementara.
cukuplah terungkap pada baris terakhir