Kemarin di mataku hujan sedang menari. Entah mengejek atau sekedar simpati. Harapan demi harapan meleburlah sudah. Untuk sesaat aku kehilangan orientasi waktu. Dan kini hujan terus meluruh seperti jarum yang disebarkan langit. Tiba2 aku merasa seperti kupu2 yang baru sobek dari kepompongnya. Dan kulihat tuhanpun mulai tersenyum
Read previous post:
Read next post:
Be the first person to continue this post
Hujan adalah waktu, bergerak searah :)
Iya iya
hm ... mantaf!
Makasih dh mampir
Entah mungkin karena puisi yang selalu tak mudah dipahami, ia selalu menyisakan tanya yang hanya terjawab oleh sang penulis. Overall, diksi nya indah.
Oh makasih sarannya. saya emang kadang tidak peduli penulisan hihi
Meskipun singkat namun padat makna. Namun aku rasa kurang maksimal karena ada kata yang disingkat dan kata 'Tuhan' yang tidak di kapital. Baidewai, salam kenal :D